ANGGA TASMITA

JUDUL

Slide 1 Title Here

Replace these slide 1 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 2 Title Here

Replace these slide 2 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 3 Title Here

Replace these slide 3 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 4 Title Here

Replace these slide 4 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 5 Title Here

Replace these slide 5 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Selasa, 15 Maret 2011

Posted by ANKGA SAPUTRA On 21.05 0 komentar

KEPESANTRENAN




Makalah ini ditujukan memenuhi tugas Nontutorial Kepesantrenan


Disusun oleh  : ANGGA TASMITA
NIM               : 0309498

 FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH (STAIDA)
JAKARTA
2011


JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKIT DENGAN JELAS !!!
  1. Pesantren tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan dan pengajaran jelaskan pengertian pendidikan dan pengajaran baik secara bahasa maupun istilah !!
Jawab :
            Pendidikan berasal dari kata “didik” diberi awalan “pen” dan akhiran “an”, yang berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upanya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan di bahasa Inggris disebut dengan istilah “education”  yang berasal dari kata ‘’to” educate’’yang mempunyai arti mendidik. Seedangkan dalam bahasa Arab, terdapat tiga istilah yang mengacu pada istilah pendidikan, yaitu al-tarbiyah, al-ta’’lim dan al-ta’dib.istilah tarbiyah (التربية) diambil dari akar ‘’rabba’’ (ربى) yang berarti mendidik.
            Sedangkan pengajaran bahasa Arabnya adalah “ta’lim” (تعليم) dari kata kerja ‘’allama’’ yang berarti mengajar.
  1. Bedakan pula antara Lembaga pendidikan klasik kuttab, masjid dan madrasah, jelaskan!!!!
Jawab :
a)      Kuttab
Kuttab atau Maktab diambil dari akar kata yang sama yaitu kataba yang mempuyai arti menulis. Sedang kuttab atau maktab berarti tempat untuk menulis, atau tempat dimana dilangsungkan kegiatan tulis menulis. Para ahli sejarah pendidikan islam sepakat bahwa kata kuttab dan maktab mempunyai arti yang sama, yaitu Lembaga pendidikan islam tingkat dasar, yang diajarkan didalamnya membaca dan menulis, lalu meningkat pada pengajaran Al-qur’an dan pengetahuan Islam tingkat dasar.
b)      Masjid
Kemunculan masjid sebaai “Lembaga Pendidikan”, secara historis bisa dilacak pada masa Rasulullah. Beliau menjadikan mesjid tidak saja sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai tempat belajar. Materi yang dipelajari di masjid juga sudah mulai beragam mencakup tafsir, fiqh, kalam, bahasa arab, sastra, astronomi, dan ilmu kedoteran.
           

Pada periodik klasik, dikenal dua macam masjid yaitu :
                                                                                                        i.            Masjid jami
Masjid jami adalah masjid yang dibangun oleh pemerintah dan karenanya dibawah pengawasan mereka (khalifah, sultah, amir). Masjid ini dipergunakan sebagai khutbah dan dan solat jum’at.
                                                                                                      ii.            Masjid non-jami’
Masjid non-jami adalah masjid yang dibanun oleh peroranagan untuk kepentingan khusus, tanpa izin dan pengawasan pemerintah.
            Status Masjid jami’ sebagai masjid negri, berimbas kepada pendidikan yang ada didalamnya, Guru yang mengajar di masjid jami’ di angkat dan di gaji oleh pemerintah, mereka disebut syaikh.
            Materi yang diajarkan dimasjid jami’ ditentukan oleh penguasa / kalifah.sementara pada masjid non-jami’ materi pelajaran diatur sendiri oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah.
            Beberapa jabatan yang ada dalam masjid yang mempunyai halaqah, yaitu:
v  Syaikh, pemimpin semua aktifitas masjaid
v  Imam, pemimpin salat juma’ah dan penyampai wa’zh (ceramah)
v  Mudarris, penajar dan administator pendidikan
v  Na’ib, asisten mudarris saat berhalangan, khususnya masalah administrasi
v  Mu’id, juru ulang yang dipercaya udarris untuk mengulang pelajaran bagi murid yng belum faham
v  Mufid, orang yang ditugaskan untuk membantu pelajar  muda (tutor) tetapi belum sampai derajat mufid.
c)      Madrasah
Madrasah memiliki arti untuk memberikan pengajaran, Madrasah adalah evolusi masjid sebagai lembaga pendidikan dan khan sebagai tempat tinggal mahasiswa.semakin banyak mahasiswa yang datang, apalagi dari tempat jauh menuntut tersedianya asrama sebagai tempat tinggal permanent.
Masjid khan yang boleh berubah menjadi madrasah adalah masjid-khan dimana fiqh menjadi kajan utamanya, Nizamul mulk adalah tokoh dibalik suksesnya pendirian madrasah ini, madrasah ini didirikan pertama di Nisyafur, kemudian didirikan dkota-kota pentinag khurasan dan Irak, seperti, Bagdad, Basrah, Isfahan, Herat, Balkh, Mosul.tokoh-tokoh yang besar al-juawaini, Abu Qasim al-Qusyairy, al-Ghazali tidak bisa dipisahkan dari madrasah ini.
  1. Metode apa saja yang digunakan dalam pendidikan masa klasik dan pesntren, Jelaskan!!!
Jawab :
            Aspek metode yang digunakan dalam pendidikan islam masa klasik yaitu :
a)      Halaqah. Ini adalah metode yang unik. Melalui metode ini pembelajaran di masjid terjadi seperti efektif. Jumlah rasio guru-murid juga sangat ideal, sehingga pembelajaran berjalan dengan baik.
b)      Imla
c)      Ceramah/khutbah
d)     Tanya jawab
e)      Diskusi
f)       Debat
g)      Teladan (seperti cara Rasul menanamkan nilai-nilai kepada para sahabat)
h)      Perumpamaan atau percontohan
i)        Kunjungan (rihlah ihmiyah) pada awalnya ditetapkan pada penerimaan hadits, namun kemudian dipergunakan pada kajian sejarah, kesusteraan, dan pembendaharaan kata. Caranya adalah murid pergi ketempat syaikh untuk menimba ilmu darinya.
j)        Menghapal (biasanya pada kuttab)
k)      Sima’i (mendengar)
l)        Nasihat
m)    Dan lain sebagainya.

Guru yang mengajar menurut al-Ghazali harus memenuhi syarat-syarat seperti berikut :
a)      Membersihkan diri dari dosa
b)      Membersihkan batin dari hal-hal yang dapat membinsakan seperti : takabur, iri, dengki, riya.
c)      Kesesuaian perkataan dan perbuatan
d)     Penyabar
e)      Kasih sanyang
f)       Dan sebagainya.
Metode pendidikan pada pesantren.
1.      Menuntut mastuhu ada empat, yaitu : sorogan bandongan, halaqah dan hapalan.
2.      Menurut Imran Arifin : bandongan, sorogan, muhawarah, dan mudzakarah.
3.      Menurut dhofier : bendongan atau juaga disebut wetonan dan sorogan.
Penjelasan tentang beberapa teori yang ada di pesantren.
a)      Metode SOROGAN
Adalah bentuk pendidikan atau penajaran yang bersipat individual, dimana para santri satu persatu datang menhadap kyai atau pembantunya membacakan kitab itu beberapa baris dengan makna yang lazim dalam pesantren (biasanya dalam bahasa jawa). Setelah selesai, santri mengulangnya, setelah dianggap cukup, maka santri yang lain maju.
      Sorogan di ambiil dari kata sorog, yang berarti menyodorkan kitab kehadapan kyai. Metode ini rumit perlu kesabarann yang tinggi, utamnya oleh para santri, tetapi metode ini memberikan pengertian yang cukup bagi santri.
b)      Metode WETONAN atau BANDONGAN
Adalah cara belajar secara kelompok yang diikuti oleh para santri, dan biasanya Kyai (pembantunya) menggunakan bahasa daerah setampat yang langsung menerjemahkannya kalimat demi kalimat dari kitab yang dipelajarinya.
Metode ini berasal dari kata wektu (jawa) karena dilaksanakan pad waktu-waktu tertentu, seperti sebelum salat Fardlu. Di Jawa barat dikenal dengan istilah Bandongan.
c)      Metode HALAQAH
Metode ini mirip dengan metode bandongan, haya saja pada metode ini ada diskusi untuk memahami isi kitab. Diskusi di laksanakan bukan untuk mempertnyakan kenungkinan benar atau salanya apa yang diajarkan Kyai, akan tetapi hanya untuk memahami apa maksud (makna) yang diajarkan oleh Kyai (pembantunya)
d)     Metode HAFALAN
Adalah cara mempelajari isi kitab yan telah dipelajari dari Kyai (pembantunya) dengan cara menghapal, dimana para santri diharuskan menghapal satu bab dari (satu pelajaran) untuk didengarkan kepada Kyai (pembantunya).
e)      Metode MUHAWARAH
Adalah suatu kegiatan yang melatih bercakap-cakap (melakukan komunikasi) dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan oleh Kyai kepada santri selama mereka menetap di pesantren.
Di bebebrapa pesantren metode ini tidak diwajibkan, tetapi ada waktu tertentu saja.
f)       Metode MUDZAKARAH
Yaitu suatu kegiatan pertemuan ilmiyah yang diikuti oleh para santri yang secara khusus membahas masalah-masalah dirinya seperti masalah ibadah, akidah serta masalah keagamaan lainnya secara umum.
Metode ini mempunyai dua tingkatan :
a.       Mudzakarah yang dilaksanakan sesama santri.
b.      Mudzakarah yang dipimpin oleh Kyai (pembantunya) yang diikuti sejumlah santri.
Metode ini hasilnya mirip dengan bentuk seminar, biasanya berisi (dominan) tanya jawab dengan menggunakan bahasa Arab.
g)      Metode MAJLIS TA’LIM
Adalah suatu metode yang menggunakan media penyampaian ajarn Islam yang bersifat umun dan terbuka. Biasanya peserata pengajian tedidiri dari berbagai lapisan dengan latar belakang pengetahuan yang beragam, begitu juga jenis kelamin. Biasanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja , semingguan, dua mingguan, dan lain-lain.
Dari beberapa metode yang masih dominan adalah metode sorogan dan badongan. Ini karena disebabkan lebih mudah pelaksanaannya karena sarana yang masih belum memadai.
Pada beberapa pesantren teleh berkembang metode-metode medern sejalan dengan perkembangan zaman, sesuaia dengan kemampuan dan keinginan pengelola lembaga tersebut.
4.  Jelaskan elemen-elemen dasar pesantren yang terdari atas Kyai, Masjid, Santri, Pondok, dan Kitab kuning!!!
Jawab :
  1. KYAI
Dalam bahasa jawa, Kyai mempunyai tiga arti, yaitu:
1.  sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap keramat, contoh : Kyai Garuda Kencana (nama kereta keramat di keraron Yogjakarta).
         2. gelar kehormatan bagi orang tua, pada umumnya.
         3. gelar kehormatan yang diberkan kepada orang ahli Agama Islam yang memiliki atau menjadi pimpinan pesantren dan mengajar kitab-kitab klasik kepada para santri.
            Peran Kyai dalam peasantren.
         Kyai memilikiperan yang sangat essensial dalam pemdirian, pertumbuhan, perkembangan, dan pengursan sebuah pesantren.sebagai pimpinan, keberhasilan pesantren banyak bergantung pada Kyai. Ia adalah tokoh sentral dan “ruh” sebuah pesantren.


  1. MASJID
Adalah pusat kehidupan ruhani , sosial dan polotik pendidikan Islam. Tempat yang palinh tepat untuk mendidik para santri, terutama praktik sembahnyang lima waktu, khutbah dan sembahnyang jum’at, dan pengajaan kitab-kitab klasik. Bisanya, ia adalah bangunan yang pertama dalam pendirian pesantren.
  1. SANTRI
Ia adalah unsur yang paling penting dalam pesantren. Karena tanpa santri, seorang alim tidak bisa disebut Kyai.
            Ada dua macam satri yaitu : santri kalong dan santri mukim
Ø  Santri kalong adalah santri yang tidak mukim dipesantren.selesai pelajaran biasanya di masyarakat sekitar pesantren.
Ø  Santri mukim adalah santri yang menetap dipondok pesantren, biasanya berasal dari daerah yang jauh. Santri mukim harus memiliki semangat, cita-cita, dan keberanian yang cukup, dan siap menghadapi sendiri tantangankehidupan yang akan dialami dipesantren.
  1. PONDOK
Pondok adalah tempat sederhana yang merupakan tempat tinggal Kyai bersama santrinya. Besarnya disesuaikan dengan jumlah santrinya. Pondok perempuan selalu dipisahkan dengan pondok laki-laki. Komplek pesantren memiliki gedung-gedung selain asrama santri dan rumah Kyai, juga perumahan guru, gedung Madrasah, lapangan olah raga, kantin, koprasi, lahan pertanian/peternakan. Adakalanya pondok didirikan oleh Kyai, adakalnya oleh masyarakat desa.
E.   KITAB-KITAB ISALAM KLASIK
      Kitab klasik adalah kitab-yang dikarang oleh para ulama terdahulu, termasuk pelajara macam-macam ilmu pengetahuan agama Islam dan bahasa Arab.
      Dikalangan pesantren, kitab-kitab ini sering disebut dengan kitab kuning, oleh karena warna kertasnya berwarna kuning.
Kitab-kitab kuning jaman dahulu, adalah satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dkalangan pesantren.


Delapan macam bidang pengetahuan dalam kitab kuning, diataranya :
a)      Nahwu dan sharaf (morfologi)
b)      Fiqh
c)      Ushul fiqh
d)     Hadist
e)      Tafsir
f)       Tauhid
g)      Tasawwuf
h)      Akhlak
Juga cabang lain seperti tarikh dan balaghah.
            Semua kitab dgolongkan kedalam kelompok menurut tingkat pengajarannya, dasar, menengah, dan lanjut. Di jawa, pada umumnya, kitab-kitab yang diajarkan dipesantren mempunyai kesamaan.
5.   jelaskan istilah-istilah berikut ini : Panca jiwa, Falsafah, Visi, dan Misi pesantren!!!
Jawab :
a)      Panca jiwa
Panca jiwa adalah lima jiwa yang harus dimiliki oleh baik santri, maupun para pengurus pesantren, panca jiwa diantaranya adalah :
·         Jiwa keikhlasan
·         Jiwa kesederhanaan
·         Jiwa berdikari
·         Jiwa ukhuwah isamiyyah
·         Jiwa bebas.
b)      Falsafah
                                                       I.            Falsafah dan Motto kelembagaan
ü  Pondok modren berdiri diatas dan untuk semua golongan
ü  Podok modern adalah lapangan peruangan, bukan tempat mencari penghidupan
ü  Pondok itu milik umat bukan milik Kyai
                                                    II.            Falsafah dan Motto Pendidikan
ü  Hidup sekali hiduplah yang berarti
ü  Berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengtahuan luas, berpikiran bebas
ü  Berjasalah tapi jangan minta jasa
ü  Apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami santri sehari-hari harus mengandung unsur pendidikan
ü  Jadilah ulama’ yang intelek, bukan intelek yang tahu agama
ü  Sebasar keinsafan mu, sebesar itu pula keuntungan mu
ü  Seluruh mata pelajaran hajrus mengandung akhlak
ü  In uridu illa al-islah
ü  Pendidikan itu by doing bukan by lips
ü  Mau dipimpin dan siap memimpin, patah tumbuh hilang berganti
ü  Berani tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja
ü  Pejuangan itu memerlukan pengorbanan, bondo bahu pikir, lek perlu sak nyawane pisan
ü  I’malu fauqa ma’amilu
ü  Hanya orang penting yang tahu kepentingan, dan hanya pejuang yang tahu arti perjuangan
ü  Sederhana bukan berarti miskin
                                                 III.            Falsafah dan Motto Pembelajaran
ü  Al-tariqatu ahammu min al-maddah, al-mudarrisu ahamamu min al-tariqah, wa ruh al-mudarris ahammu min al-mudarris
ü  Pondok memberi kail, tidak memberi ikan
ü  Ujian tidak untuk belaar, bukan belajajar untuk ujian
ü  Ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk amal ibadah
ü  Pelajaran dipondok : agama 100% dan umum 100%
                                                 IV.            Visi Pesantren
Sebagai lembaga pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah tababul ilmu, dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pondok.
                                                    V.            Misi Pesantren
a)      Membentuk generasi yang unggul menuju terbentuknya khair ummah
b)      Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat ber



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by ANKGA SAPUTRA On 20.47 0 komentar

Shalat Jum'at Kurang dari 40 Jama'ah, Apa Hukumnya???

setiap muslim laki-laki diwajibkan menunaikan Shalat Jum'at secara berjama'ah pada waktu Dzuhur. kewajiban Shalat jum'at itu tercantum dalam Al-Qur'an dan Hadist.

Allah SWT berfirman dalam surat al-jummah ayat 9 "wahai orang-orang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkan jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui". (Q.S 62 : 9)

Rasulullah SAW pun menegaskan kembali kewajiban itu dalam hadisnya. Nabi SAW bersabda "Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalakan shalat jumat atau kalo tidak, Allah akan menutup hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang-orang yang lalai".(HR.Muslim)

Dalam hadis lainnya Rasulullah SAW, bersabda, "shalat Jum'at itu wajib bagi setiap Muslim,dilaksanakan secara berjama'ah terkecuali Empat golongan, yaitu : Hamba sahaya, Perempuan, anak kecil, dan orang sakit". (HR.Abu Daud dan Al-Hakim)

Berdasarkan Hadis diatas, shalat Jum'at harus dilaksanakan berjama'ah. lalu berapa jumlah minimum jama'ah yang harus menunaikan Shalat Jum'at?? Terlebih di Indonesia banyak daerah terpencil yang jumlah penduduk Muslim-Nya kurang dari 40 orang. Apa hukunya jika melaksanakan shalat Jum'at kurang dari itu??

pertanyaan seperti itu kerap dilontarkan umat Muslim di Indonesia. Guna menjawab pertanyaan itu, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiayah dan ulama Nahdatul Ulama (NU) telah menetapkan fatwa terkait hukum Shalat Jum'at yang jama'ahnya kurang dari 40 orang.

Dalam fatwanya, ulama Muhammadiyah menegaskan bahwa jumlah jama'ah Shalat Jum'at minimal 40 orang ternasuk orang khilafiah (tak ada kesepakatan) dikalangan Mazhhab, sebagai syarat sahnya Shalat Jum'at.

"Ulama Hanafiyah mensyaratkan sahnya shalat Jum'at adalah tiga orang jema'ah, selain imam," ungkap fatwa Muhammadiyah itu. Menurut Mazhab Hanafiyah, meski yang mendengarkan khutbah seorang saja dan saat melangsungkan shalat, makmum yang berjumah tiga orang adalah sah.

sedangkan, menurut Malikiyah jamaah shalat Jum'at itu paling sedikit 12 orang, selain imam. Mazhab ini berpendapat, seluruh anggota jamaah shalat Jum'at itu haruslah orang-orang yang berkewajiban melakukannya. "tidak sah jka diantara 12 jamaah itu, salah satu terdapat wanita, atau musafir atau anak kecil," tutur fatwa itu.

Sedangkan ulama Safi'iyah dan Hamaliyah mensyaratkan shalat Juma'at itu harus terdiri dari 40 jamaah, bahkan sebagian ulama Hambaliyah mengharuskan 50 jamaah. Menurut ulama Muhammadiyah perbedaan pendapat soal soal minimal shalat Jum'at didasarkan dari arti kata jamak "cukuplah tiga", dan ada pula yang mendasarkan pada riwayat Jabir.

Jabir mengungkap bahwa berdasarkan sunah yang telah berjalan, kalau terdapat 40 0rang atau lebih dirikanlah Shalat Jum'at. Namun, Al-baihaqi menyatakan bahwa riwayat Jabir itu tidak bisa dijadikan hujjah.

ada pula riwayat ka'ab bin Malik yang menyatakan bahwa shalat Jum'at pertama di Baqi dikerjakan oleh 40 orang. Menurut ulama Muhammadiyah, dalam riwayat itu tidak ditegaskan jumlah minimal jamaah shalat jum'at, namun haya mecertakan jumlah orang yang menunaikan jum'at pertama.

"yang jelas bahwa shalat Jm'at itu sebagaimana disepakati ulama harus dikerjakan secara berjamaah", ungkap Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. hal itu didasarkan riwayat Abu dawud dari Thriq bin Shihab.

"mengenai batas minimum tidak disebutkan dalam hadis, sehingga melangsungkan shalat Jum'at tida dibatasi jumlah minimal dan maksimalnya. yang penting berjamaah." demikian fatwa ulama Muhammdiyah untuk menjawab pertanyaan yang kerap bergulir dikalangan umat.

Lalu bagaimana ulama NU menanggapi masalah ini?? masalah ini telah dibahas dalam Muktamar ke-4 NU disemarang pada 19 september 1929 dalam fatwanya, jika jumlah pada jamaah shalat Jum'at kurang dari 40 orang, maka mereka boleh bertaklid kepada Abu Hanifah.

"Dengan ketentuan harus menunaikan rukun dan syarat menurut Abu Hanifah. tetapi lebih utama supanya bertaklid kepada imam Muzan pada golongan umat Safi'i.' demikian kesepakatan ulama NU terkait masalah jumlah minimal jamaah shalat Jum'at.

Selain itu, ulama NU juga membolehkan penyelenggaraan shalat Jum'at dikantor-kantor. syaratnya Jum'at itu diikuti oleh orang-orang yang tinggal menetap sampai bilangan syarat sah-nya shalat Jum'at terpenuhi dan dilakukan secara rutin, bukan pada waktu tertentu saja. Selain itu, tidak terjadi penyelenggaraan umat lebih dari satu.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer